(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({ google_ad_client: "ca-pub-1331096507967857", enable_page_level_ads: true }); FUNGSI-FUNGSI WADITRA DALAM KARAWITAN SUNDA -->

FUNGSI-FUNGSI WADITRA DALAM KARAWITAN SUNDA

FUNGSI-FUNGSI WADITRA DALAM KARAWITAN SUNDA

Sebelum membahas lebih jauh mengenai fungsi-fungsi waditra dalam karawitan Sunda,  mungkin diantara pembaca ada yang belum mengenal apa itu yang disebut dengan waditra.

Waditra ialah sebutan untuk nama alat-alat musik yang digunakan pada karawitan Sunda, seperti kecapi, rebab, kendang, suling dsb.  Nah, sekarang sudah paham ?, baik kita lanjutkan pada pembahasan selanjutnya.


Semua waditra dalam karawaitan sunda mempunyai fungsi dan tugas masing-masing. Fungsi waditra itu dapat dibagi menjadi empat bagian, yaitu :

a.      Anggeran Wiletan
Waditra yang termasuk ke dalam anggeran wiletan  mempunyai tugas sebagai anggeran atau memberikan batasan-batasan wiletan. Waditra yang termasuk ke dalam anggeran wilaten yaitu :
-          Ketuk dan kempayang ( T dan PY)
-          Kempul (goong kecil)
-          Kenong (N)
-          Gong (G)
Walaupun diantara waditra-waditra tersebut mungkin ada yang tidak terdapat pada gamelan yang banyak tersebar di masyarakat karena kesederhanaanya tadi, namun fungsinya dapat digantikan oleh waditra lain, seperti kenong, oleh jenglong, ketuk diganti oleh bonang barung dan sebagainya.

 Waditra tersebut dimainkan (ditabuh) bergilir pada setiap ketukan secara bergiliran dengan  susunan seperti berikut :

T – P – T- N atau Ketuk – Kempul – Ketuk – Kenong, jarak diantara nada-nada waitra itu diisi dengan tabuhan kempayang (PY).

Dari pergantian suara-suara tadi ,kita dapat merasakan dan mengetahui berbagai pukulan yang mempunyai tekanan(aksen), ringan, sedang dan aksen berat. Pukulan waditra kenong yang jatuh pada ketukan ke 4 tiap-tiap wiletan ( berirama 4/4 ), terasa bertekanan berat; pukulan waditra kempul yang jatuh pada ketukan pertama dan ketiga terasa ringan.

b.   Balunganing Gending
Balunganing gending artinya kerangka gending (balung dalam bahasa Jawa=tulang). Waditra yang berfungsi sebagai balunganing gending yaitu :
-          jenglong;
-          bonang barung, (khusus pada gamelan salendro dan pelog);
-          saron barung (saron 1 dan, saron 2);
-          selentem, dan
-          demung (panerus), ditambah oleh waditra yang bertugas sebagai hiasan (lilitan) balungan gending, antalain yaitu bonang rincik dan peking, sedangkan  hiasa (lilitan) lagu dilaksanakan oleh rebab dan gambang atau suling.
Hiasan lagu tidak selalu mutlak harus ada, karena tugasnya hanya mengisi kekosongan-kekosongan (lolongkrang), namun pekerjaan melilit (menghias lagu atau gending) ini bukan sesuatu hal yang mudah, sehingga diperlukan juru gending (piñata musik) yang telah mahir.

c.      Murda Lagu (membuat lagu)
Waditra yang bertugas membuat lagu ialah waditra yang mempunyai wilahan dan nad lengkap. Khusus untuk gamelan pelog dan salendro yaitu rebab, gambang dan suling. Sedangkan untuk gamelan degung ialah bonang dan suling.

 d. Yasa Irama (kendangan)
Tugas waditra yang termasuk yasa irama ialah mengatur (menaikturunkan) gerakan/tempo wilahan, ketukan, wirahma dan dinamika yang menjadi pemanis terhadap gending ialah kendang atau bedug.

Demikian pembahasan mengenai fungsi-fungsi waditra dalam karawitan Sunda. Semoga bermanfaat.

Share this:

Disqus Comments