(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({ google_ad_client: "ca-pub-1331096507967857", enable_page_level_ads: true }); MURDASWARA DAN TABEL PAPATET KARAWITAN SUNDA -->

MURDASWARA DAN TABEL PAPATET KARAWITAN SUNDA

MURDASWARA DAN TABEL PAPATET KARAWITAN SUNDA

Sahabat, Setelah kemarin memposting artikel mengenai Fungsi-Fungsi  Waditra Dalam Karawitan Sunda, sekarang saya akan membahas mengenai Murdaswara dan Tabel Papatet Karawitan Sunda. 
murdaswara dan tabel papatet karawitan sunda
Gambang

Murdaswara adalah merupakan suara nada-nada pokok pada gamelan atau disebut juga nada mutlak. Ada lima murdaswara itu ialah :

a.       Tugu atau Barang                            disingkat                      (T)
b.      Loloran atau Kenong                      disingkat                       (L)
c.       Panelu atau Dada                             disingkat                      (P)
d.      Galimer, Gulu atau Bem                 disingkat                        (G)
e.       Singgul                                                disingkat                       (S)
Adapun letak kedudukan masing-masing suara atau nada dalam wilayah gamelan adlah sebagai berikut : (contoh pada saron padantara)

       S
G
P
L
T
S

Untuk mempermudah dalam belajar menyanyi, menabuh gending, atau mencatat lagu-lagu buhun dan lagu-lagu bary, kemudian kelima nada Murdaswara itu oleh Bapak Raden Machyar Anggakusumadinata (alm) dilengkapi dengan serat kanayagan system da-mi-na dengan mempergunakan  tenggeraras atau titilaras. Tenggeraras atau titi laras disebut tandanya adalah sebagai berikut :
Da       = angka           1
Mi        = angka            2
Na       = angka            3
Ti         = angka            4
La        =angka             5

Kelima tenggeraras ini apabila diletakan pada murdaswara tempatnya tidak mutlak tetapi dapat berpindah-pindah menurut ketentuan surupan, seperti :

a.       1 (Da) = Tugu/ Barang
b.      1 (Da) = Panelu
Jika perjanjian yang ditentukan oleh surupan 1 (Da)=Tugu/ Barang, maka tenggeraras yang Nampak pada wilahan waditra saron tersebut di atas akan menjadi sebagai berikut :
       S
5 = La
G
4=Tio
P
3= Na
L
2= Mi
T
1= Da
S
5= La

Laras Salendro Padantara yaitu laras-laras Salendro , Madenda, dan Degung. Terdiri dari lima belas surupan. Sedangkan laras salendro bedantara masing-masing terdiri atas tujuh belas surupan.

Baca Juga : Kesenian Pantun

PAPATET
Papaten berguna unttuk menentukan pembagian tugas terhadap nada atau wilahan dalam laras. Nada-nada sebuah laras dalam suatu papatet mempunyai lima tahapan, yaitu :
Tahap            I           disebut          Patokaning Laras
Tahap            II          disebut           Panglangen
Tahap            III        disebut           Pangaget
Tahap            IV        disebut           Pangrena ( Renaning Laras = Puasna Rasa)
Tahap            V          disebut           Pancer

Nada yang ditonjolkan oleh masing-masing Patet, yaitu nada yang berada pada tahap I (Paatokaning Laras) dan tahap IV (Pangrena).
Jumlah papatet  ada 5  lima macam , yaitu :
1.      Patet Barang (Nem)
2.      Patet Loloran
3.      Patet Manyura
4.      Patet Sanga
5.      Patet Singgul
Akan tetapi yang banyak dipergunakan hanya tiga macam, ialah patet barang, patet manyura dan patet sanga.
Skema /Tabel Papatet

T A H A P A N
I
PATOKANING
LARAS
II
PANGLANGEN
III
PANGAGET
IV
PANGRENA
V
PANCER
BARANG (NEM)
1
TUGU
2
LOLORAN
3
PANELU
4
GALIMER
5
SINGGUL
LOLRAN
2
LOLORAN
3
PANELU
4
GALIMER
5
SINGGUL
1
TUGU
MANYURA
3
PANELU
4
GALIMER
5
SINGGUL
1
TUGU
2
LOLORAN
SANGA
4
GALIMER
5
SINGGUL
1
TUGU
2
LOLORAN
3
PANELU
SINGGUL
5
SINGGUL
1
TUGU
2
LOLORAN
3
PANELU
4
GALIMER

Nah itulah pembahasan singkat mengenai murdaswara dan table/skema papatet dalam karawitan Sunda seomga bermanfaat untuk kita semua.

Share this:

Disqus Comments